Ketindihan saat tidur merupakan sebuah kondisi medis yang tidak berbahaya dan cukup normal dialamai oleh banyak orang. Dalam dunia medis ketindihan saat tidur di kenal dengan istilah sleep Paralysis. sleep Paralysis terjadi karena mekanisme kerja otak dan tubuh saling bertubrukan atau berjalan tidak selaras saat kita tidur sehingga menyebabkan efek kaget yang akan membuat kita terbangun.
Dalam siklus tersebut atau yang di kenal dengan istilah REM (rapid eye movement) seseorang yang terbangun pada kondisi tersebut akan merasakan kaku, sulit bernafas atau secara normal kita kenal dengan istilah ketindihan. Ketindihan saat tidur juga di pengaruhi oleh faktor genetika atau keturunan namun secara alami ada sejumlah faktor yang berpotensi menyebabkan fenomena ini terjadi pada kita.
Faktor faktor seperti kurang tidur dan pola makan yang buruk dapat menyebabkan kondisi ketindihan ini terjadi pada kita. Selain itu juga waktu tidur yang berubah-ubah, stress dan gangguan bipolar di yakini adalah pemicu lain yang dapat menyebabkan kita mengalami ketindihan saat tidur. Kurang nya olahraga dan rasa cemas yang berlebihan sering menimpa orang orang yang mengalami ketindihan saat tidur sehingga di yakini menjadi salah satu penyebabnya.
Dalam kebanyakan kasus ketindihan saat tidur, korban akan merasakan trauma yang cukup mendalam sebab dalam keadaan tersebut kita yang masih dalam keadaan sadar tidak dapat mengerakkan anggota tubuh atau seperti mengalami lumpuh. Tidak jarang kejadian ini dikaitkan dengan fenomena supranatural dan menjebak kita dalam ketatutan yang tidak beralasan. Cara sederhana yang bisa kita lakukan saat mengalami ketindihan saat tidur adalah tetap tenang dan mengatur nafas. Secara perlahan maka semua anggota tubuh akan bisa di gerakkan secara normal.