Seorang pelukis Amerika Serikat, Conor Collins baru baru ini memberikan penghargaan kepada putri Diana dengan melukis gambarnya menggunakan campuran darah penderita HIV dengan debu berlian pada 19 juli 2018 lalu. Menurut collins dirinya memdapatkan inspirasi dari foto putri Diana yang pada tahun 1987 pernah menjabat tangan seorang pengidap HIV di rumah sakit Middlesex London.
Saat itu putri diana mengunjungi rumah sakit tersebut dan menjabat serta memberikan pelukan kepada para penderita HIV. Aksi yang di lakukan oleh putri Diana cukup berani karena dia berani menjabat tangan para penderita HIV tanpa menggunakan pelindung atau sarung tangan. Aksi tersebut di lakukan oleh putri diana karena ingin mengedukasi masyarakat dunia bahwa penyakit HIV tidak dapat menular melalui kontak fisik.
Perlakukan yang baik dari putri Diana sangat membangun para penderita HIV dan menurut dirinya hal sederhana seperti pelukan dan jabat tangan sangat di butuhkan oleh mereka bahkan surga juga mengetahui hal tersebut. Putri diana dkenal cukup aktif dalam perang melawan HIV selama sisa hidupnya.
Collins mengakui bahwa melalui karyanya tersebut dirinya ingin meneruskan perjuangan putri Diana dengan memperbaiki pendapat buruk yang melekat pada penderita HIV. Kisah putri Diana menjadi salah satu inspirasi terbesarnya untuk melukis karena putri diana berani melakukan hal yang sangat positif bagi dunia dengan menjabat tangan para penderita HIV meski tanpa menggunakan pelindung apapun.
Collins mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua orang yang ikut serta dalam aksi yang dilakukan oleh putri Diana dan harapan dari karya collins adalah agar masyarakat dunia dapat belajar untuk saling berbagi dan menghargai karena hal hal yang dianggap mitos atau misinformasi dapat mempengaruhi kehidupan seorang penderita HIV.